MUHAMMAD, EPILEPSY ATAU ACROMEGALY ?
MUHAMMAD, EPILEPSY ATAU ACROMEGALY ?
Pendahuluan
Muhammad pertamakali disebut epilepsy oleh ahli
sejarah Binzantium Theophanes (meninggal th 817).
Theophanes mengatakan bahwa istri Muhammad merasa
sedih, sebagai keturunan bangsawan, kenapa harus
menikah pria penderita epylepsi.........kisah ini
umumnya diterima oleh para ahli Barat. Tapi mungkin
kebenarannya diragukan, mengingat Byzantium dan Islam
ber-musuhan.
Ada sanggahan dari pihak Muslim, bahwa seseorang
penderita epilepsy, hilang ingatan dan tidak mengingat
apa yang dilakukannya. Itu tidak sepenuhnya betul.
Kerena ada beberapa jenis epilepsy. Epilepsy yang
dikaitkan dengan pengalaman relijius yalah yang biasa
dinamakan Temporal Lobe Epolepsy (TLE).
Disamping epilepsy, pendapat lain mengatakan bahwa
Muhammad menderita Acromegaly.Indikasi ini terlihat
dari ciri-ciri, kebiasaan Muhammad.
PEWAHYUAN MUHAMMAD
Yang pertama kali mengatakan Muhammd menerima wahyu
dari Allah, adalah pamannya, Waraqah bin Naufal
seorang Kristen. Waraqah meninggal tidak lama
kemudian. Wahyu itu menurut Muhammad kadang seperti
suara LONCENG BERDERING, kadang didatangi malaikat
yang berbicara kepadanya. Menurut penuturan Aishah
selama pewahyuan, Muhammad BERKERINGAT walau hari
dingin. Pada bulan Ramadhan TH 610, menginjak usai 40
Tahun, Muhammad mendeklarasikan diri, bahwa ia
menerima "wahyu" dan menjadi "Utusan Allah"
Pada awalnya ketikan Muhammad mendapat "wahyu",
Muhammad sangat KETAKUTAN. Istrinya menyelimutinya
dengan mantel. Lalu malaikat "Jibril" datang
kerumahnya, dan menyuruhnya bangun. Singkat cerita,
Muhammad DIKEJAR-KEJAR RASA TAKUT, dan menganggap dia
mendapat penampakan dari JIN, sehingga beniat BUNUH
DIRI.
Beberapa ahli meyakini, bahwa Muhammad menerima
penampakan dalam keadaan "trance" atau mimpi. Ini
diindikasikan dengan kata-kata "kemudian aku bangun"
pada setiap kali dia menerima "wahyu". Hal ini
diperkuat oleh banyak penulis biography Muhammad.
Pada saat menerima wahyu, Muhammad mengalami seperti
TRANCE dan MENGGIGIL, KERINGATNYA BERCUCURAN, MUKANYA
MENJADI MERAH PADAM. Ketika sadar penuh, dia
menceritakan isi dari penglihatannya, Khadijah
istrinya mengira Muhammad diganggu Jin pernah
megusulkan mendatangkan pemburu hantu namun dicegah
oleh Muhammad. Keadaan mirip serang epilepsy, tidak
selalu mendahului penampakan. Seperti yang diceritakan
Aisha kadang dia melihat malaikat dalam bentuk
manusia, kadang mendengar suara seperti LONCENG
BERDERING tetapi TIDAK MELIHAT APA-APA.
Ketika pengikutnya belum banyak Muhammad sering merasa
tertekan dan tersisih. Oleh kerena itu terlihat lebih
toleran. Tetapi ketika mulai berkuasa, Muhammad
terlihat otoriter, mudah tersinggung.
Seperti yang diceritakan pada BIOGRAFI TERTUA,
Muhammad banyak terlibat dalam pembunuhan-pembunuhan
untuk masalah yang sepele (lihat juga MUHAMMAD SANG
MANIPULATOR ULUNG).
Sesuai Hadis, Muhammad menderita sakit yang
berkepanjangan. WARNA KULITNYA GANJIL, tidak putih
tidak juga coklat, tetapi seperti kemerahan. ALISNYA
SANGAT MENYOLOK. PELUHNYA SANGAT BANYAK, terutama
waktu menerima wahyu. Menjelang kematiannya Muhammad
sering mengeluh SAKIT KEPALA, kadang pingsan dan sakit
perut. Muhammad meninggal pada usia 62 TH.
TEMPORAL LOBE EPILEPSY.
Temporal Lobe Epilepsy, sejenis epilepsy yang membuat
sipenderita selama satu atau dua menit mengalami
keadaan "trance" dan bergerak tidak teratur atau
menggigil. Sebelumnya didahului dengan perasaan takut,
mual, dan berbagai sensasi.Berbeda dengan jenis
"absence seizure", Temporal Lobe Epilepsy tidak
kehilangan kesadaran (lost of memory).
Penelitian mengenai hubungan antara otak dan
pengalaman relijius pada orang yang menderita Temporal
Lobe Epilepsy, menujukkan ada peningkatan elektrik di
otak penderita pada saat serangan terjadi. Peningkatan
aktivitas elektrik yang abnormal, menyebabkan
terjadinya pengalaman relijius seperti melihat
penglihatan, wahyu dan NDEs (near death experiences).
Penelitian Ramachandran dari universitas California,
San Diego, menyimpulkan bahwa serangan Temporal Lobe
Epilepsy, menyebabkan meningkatnya minat keagamaan
dari si penderita. Si penderita sangat sensitip
terhadap hal-hal yang berbau relijius, Tapi jangan
salah, tidak semua orang yang mempunyai pengalaman
relijius adalah epilepsy. Ciri khas penderita epilepsy
biasanya menjadi CEPAT MARAH, OTORITER, MUDAH
TERSINGGUNG, dan "obsessive-compulsive".
NDEs (Near Death Experience).
Pengalaman menjelang kematian, sering diceritakan oleh
orang-orang yang mati suri. Peristiwa ini juga terjadi
pada orang yang mengkonsumsi LSD dan
sejenisnya.Pengalaman yang sama terjadi juga pada
penderita Epilepsi, terutama selama pembedahan. Para
Yogi India sering mengalami hal seperti itu.
Beberapa yang mengalami NDEs menceritakan tentang
terowongan dengan cahaya diujungnya, melihat tubuhnya
sendiri berbaring, melihat kilas balik
peristiwa-peristiwa, dll. Tapi rata-rata orang yang
mengalami NDEs, mengatakan bahwa dia mendengar, suara
bising, gemuruh dan BERDERING, yang disebabkan oleh
aktivitas neural. Dan juga mengalami penglihatan atau
halusinasi seperti DIDATANGI MALAIKAT, sesuai
pengalaman relijius dari yang bersangkutan.
ACROMEGALY.
Acromegaly disebabkan oleh sejenis tumor jinak, pada
kelenjar endokrin kecil di otak dan meningkatkan
pertumbuhan beberapa hormon . Penyakit ini timbul pada
orang dewasa, biasa nya berumur 40 th dan meninggal
sekitar umur 60 th. Ini merupakan penyakit yang
perkembangan nya sangat lambat. Ciri khas penderita
akibat meningkatnya beberapa hormon adalah, kulit
berwarna aneh, sering BERKERINGAT BERLEBIHAN yang
kadang-kadang berminyak sehingga mengeluar kan bau.
Pasien menderita TEKANAN DARAH TINGGI, ALIS TUMBUH
DENGAN BERLEBIHAN. Kerusakan pada kelenjar endokrin di
otak dapat menyebabkan SAKIT KEPALA, mual, kehilangan
kesadaran. Secara psikis, acromgaly membuat pasien
TERTEKAN, MELAMUN DAN CEPAT MARAH serta kehilangan
KESUBURAN dan GELISAH. Tetapi ketika tumor mendesak
bagian tertentu otak, si pasien akan mengalami
HALUSINASI, dan menjadi percaya diri, teliti dan
handal.
KESIMPULAN.
Pengalaman relijius seseorang, sangat berkaitan dengan
penyakit terutama akibat kerusakan otak. Mungkin saja
Tuhan atau SETAN mnggunakan penyakit seseorang untuk
menyampaikan pesan. Tetapi mungkin juga pesan itu
hanyalah hayalan dari bawah sadarnya, atau kombinasi
keduanya.
Muhammad, bagi Muslim sangat diagungkan, " untouchable
", dianggap orang suci, sehingga Trio Bimbo perlu
menciptakan lagu untuk memuliakannya. Uraian ini tidak
dimaksudkan secara langsung untuk mengatakan bahwa
Muhammad mederita penyakit tertentu, tetapi tidak
tertutup kemungkinan bahwa beliau menderita, karena
ADA GEJALANYA.
Apabila Muhammad penderita Acromegaly, kemungkinan
kebiasaannya mengambil istri muda, justru kerena
kurang "subur" nya Muhammad. Dari sepuluh istrinya,
semua anak laki-lakinya meninggal waktu masih bayi.
Muhammad ingin anak laki-laki.
Satu hal yang perlu dicermati, dari seseorang yang
menderita penyakit di otak adalah KEPRIBADIANNYA.
Seringkali sangat tipis perbedaan antara nabi dan
penderita Schizoprenia.
Pendahuluan
Muhammad pertamakali disebut epilepsy oleh ahli
sejarah Binzantium Theophanes (meninggal th 817).
Theophanes mengatakan bahwa istri Muhammad merasa
sedih, sebagai keturunan bangsawan, kenapa harus
menikah pria penderita epylepsi.........kisah ini
umumnya diterima oleh para ahli Barat. Tapi mungkin
kebenarannya diragukan, mengingat Byzantium dan Islam
ber-musuhan.
Ada sanggahan dari pihak Muslim, bahwa seseorang
penderita epilepsy, hilang ingatan dan tidak mengingat
apa yang dilakukannya. Itu tidak sepenuhnya betul.
Kerena ada beberapa jenis epilepsy. Epilepsy yang
dikaitkan dengan pengalaman relijius yalah yang biasa
dinamakan Temporal Lobe Epolepsy (TLE).
Disamping epilepsy, pendapat lain mengatakan bahwa
Muhammad menderita Acromegaly.Indikasi ini terlihat
dari ciri-ciri, kebiasaan Muhammad.
PEWAHYUAN MUHAMMAD
Yang pertama kali mengatakan Muhammd menerima wahyu
dari Allah, adalah pamannya, Waraqah bin Naufal
seorang Kristen. Waraqah meninggal tidak lama
kemudian. Wahyu itu menurut Muhammad kadang seperti
suara LONCENG BERDERING, kadang didatangi malaikat
yang berbicara kepadanya. Menurut penuturan Aishah
selama pewahyuan, Muhammad BERKERINGAT walau hari
dingin. Pada bulan Ramadhan TH 610, menginjak usai 40
Tahun, Muhammad mendeklarasikan diri, bahwa ia
menerima "wahyu" dan menjadi "Utusan Allah"
Pada awalnya ketikan Muhammad mendapat "wahyu",
Muhammad sangat KETAKUTAN. Istrinya menyelimutinya
dengan mantel. Lalu malaikat "Jibril" datang
kerumahnya, dan menyuruhnya bangun. Singkat cerita,
Muhammad DIKEJAR-KEJAR RASA TAKUT, dan menganggap dia
mendapat penampakan dari JIN, sehingga beniat BUNUH
DIRI.
Beberapa ahli meyakini, bahwa Muhammad menerima
penampakan dalam keadaan "trance" atau mimpi. Ini
diindikasikan dengan kata-kata "kemudian aku bangun"
pada setiap kali dia menerima "wahyu". Hal ini
diperkuat oleh banyak penulis biography Muhammad.
Pada saat menerima wahyu, Muhammad mengalami seperti
TRANCE dan MENGGIGIL, KERINGATNYA BERCUCURAN, MUKANYA
MENJADI MERAH PADAM. Ketika sadar penuh, dia
menceritakan isi dari penglihatannya, Khadijah
istrinya mengira Muhammad diganggu Jin pernah
megusulkan mendatangkan pemburu hantu namun dicegah
oleh Muhammad. Keadaan mirip serang epilepsy, tidak
selalu mendahului penampakan. Seperti yang diceritakan
Aisha kadang dia melihat malaikat dalam bentuk
manusia, kadang mendengar suara seperti LONCENG
BERDERING tetapi TIDAK MELIHAT APA-APA.
Ketika pengikutnya belum banyak Muhammad sering merasa
tertekan dan tersisih. Oleh kerena itu terlihat lebih
toleran. Tetapi ketika mulai berkuasa, Muhammad
terlihat otoriter, mudah tersinggung.
Seperti yang diceritakan pada BIOGRAFI TERTUA,
Muhammad banyak terlibat dalam pembunuhan-pembunuhan
untuk masalah yang sepele (lihat juga MUHAMMAD SANG
MANIPULATOR ULUNG).
Sesuai Hadis, Muhammad menderita sakit yang
berkepanjangan. WARNA KULITNYA GANJIL, tidak putih
tidak juga coklat, tetapi seperti kemerahan. ALISNYA
SANGAT MENYOLOK. PELUHNYA SANGAT BANYAK, terutama
waktu menerima wahyu. Menjelang kematiannya Muhammad
sering mengeluh SAKIT KEPALA, kadang pingsan dan sakit
perut. Muhammad meninggal pada usia 62 TH.
TEMPORAL LOBE EPILEPSY.
Temporal Lobe Epilepsy, sejenis epilepsy yang membuat
sipenderita selama satu atau dua menit mengalami
keadaan "trance" dan bergerak tidak teratur atau
menggigil. Sebelumnya didahului dengan perasaan takut,
mual, dan berbagai sensasi.Berbeda dengan jenis
"absence seizure", Temporal Lobe Epilepsy tidak
kehilangan kesadaran (lost of memory).
Penelitian mengenai hubungan antara otak dan
pengalaman relijius pada orang yang menderita Temporal
Lobe Epilepsy, menujukkan ada peningkatan elektrik di
otak penderita pada saat serangan terjadi. Peningkatan
aktivitas elektrik yang abnormal, menyebabkan
terjadinya pengalaman relijius seperti melihat
penglihatan, wahyu dan NDEs (near death experiences).
Penelitian Ramachandran dari universitas California,
San Diego, menyimpulkan bahwa serangan Temporal Lobe
Epilepsy, menyebabkan meningkatnya minat keagamaan
dari si penderita. Si penderita sangat sensitip
terhadap hal-hal yang berbau relijius, Tapi jangan
salah, tidak semua orang yang mempunyai pengalaman
relijius adalah epilepsy. Ciri khas penderita epilepsy
biasanya menjadi CEPAT MARAH, OTORITER, MUDAH
TERSINGGUNG, dan "obsessive-compulsive".
NDEs (Near Death Experience).
Pengalaman menjelang kematian, sering diceritakan oleh
orang-orang yang mati suri. Peristiwa ini juga terjadi
pada orang yang mengkonsumsi LSD dan
sejenisnya.Pengalaman yang sama terjadi juga pada
penderita Epilepsi, terutama selama pembedahan. Para
Yogi India sering mengalami hal seperti itu.
Beberapa yang mengalami NDEs menceritakan tentang
terowongan dengan cahaya diujungnya, melihat tubuhnya
sendiri berbaring, melihat kilas balik
peristiwa-peristiwa, dll. Tapi rata-rata orang yang
mengalami NDEs, mengatakan bahwa dia mendengar, suara
bising, gemuruh dan BERDERING, yang disebabkan oleh
aktivitas neural. Dan juga mengalami penglihatan atau
halusinasi seperti DIDATANGI MALAIKAT, sesuai
pengalaman relijius dari yang bersangkutan.
ACROMEGALY.
Acromegaly disebabkan oleh sejenis tumor jinak, pada
kelenjar endokrin kecil di otak dan meningkatkan
pertumbuhan beberapa hormon . Penyakit ini timbul pada
orang dewasa, biasa nya berumur 40 th dan meninggal
sekitar umur 60 th. Ini merupakan penyakit yang
perkembangan nya sangat lambat. Ciri khas penderita
akibat meningkatnya beberapa hormon adalah, kulit
berwarna aneh, sering BERKERINGAT BERLEBIHAN yang
kadang-kadang berminyak sehingga mengeluar kan bau.
Pasien menderita TEKANAN DARAH TINGGI, ALIS TUMBUH
DENGAN BERLEBIHAN. Kerusakan pada kelenjar endokrin di
otak dapat menyebabkan SAKIT KEPALA, mual, kehilangan
kesadaran. Secara psikis, acromgaly membuat pasien
TERTEKAN, MELAMUN DAN CEPAT MARAH serta kehilangan
KESUBURAN dan GELISAH. Tetapi ketika tumor mendesak
bagian tertentu otak, si pasien akan mengalami
HALUSINASI, dan menjadi percaya diri, teliti dan
handal.
KESIMPULAN.
Pengalaman relijius seseorang, sangat berkaitan dengan
penyakit terutama akibat kerusakan otak. Mungkin saja
Tuhan atau SETAN mnggunakan penyakit seseorang untuk
menyampaikan pesan. Tetapi mungkin juga pesan itu
hanyalah hayalan dari bawah sadarnya, atau kombinasi
keduanya.
Muhammad, bagi Muslim sangat diagungkan, " untouchable
", dianggap orang suci, sehingga Trio Bimbo perlu
menciptakan lagu untuk memuliakannya. Uraian ini tidak
dimaksudkan secara langsung untuk mengatakan bahwa
Muhammad mederita penyakit tertentu, tetapi tidak
tertutup kemungkinan bahwa beliau menderita, karena
ADA GEJALANYA.
Apabila Muhammad penderita Acromegaly, kemungkinan
kebiasaannya mengambil istri muda, justru kerena
kurang "subur" nya Muhammad. Dari sepuluh istrinya,
semua anak laki-lakinya meninggal waktu masih bayi.
Muhammad ingin anak laki-laki.
Satu hal yang perlu dicermati, dari seseorang yang
menderita penyakit di otak adalah KEPRIBADIANNYA.
Seringkali sangat tipis perbedaan antara nabi dan
penderita Schizoprenia.